Aksi bertajuk “Adili dan Turunkan Jokowi” digelar oleh Gerakan Rakyat Jawa Tengah Menggugat di depan Gedung DPRD Kota Semarang pada Senin, (26/8). Aksi ini merupakan tindak lanjut dari aksi “Peringatan Darurat, Jokowi Bikin Negara Jadi Sekarat” pada Kamis (22/08) lalu. Massa aksi menuntut agar Presiden Jokowi dan jajarannya mundur dari jabatan jika tidak segera memenuhi tuntutan untuk menegakkan hukum dan menghormati konstitusi.
Massa aksi menyampaikan aspirasinya melalui orasi, spanduk, dan nyanyian. Bentuk protes semakin meningkat ketika massa berusaha merobohkan gerbang Gedung DPRD Kota Semarang.
Situasi aksi unjuk rasa yang semula kondusif dengan pelaksanaan salat magrib berjamaah, berubah drastis menjadi kerusuhan setelah magrib. Bentrokan antara massa dan aparat keamanan tidak terelakkan, hingga polisi menggunakan gas air mata dan water cannon. Insiden tersebut menimbulkan korban bukan hanya dari kalangan demonstran, namun juga warga sipil termasuk anak-anak.