Oleh: Revian Jedha Arhansyah*
Tertuju Wanita Trah Ngapak
Berperan jadi pria kikuk malam ini
Alih-alih berani menatap parasmu
Nyaman mengeja kalimat
Dalam rentetan pesan singkat
Walau tak hadir bersama buket
Selamat, namamu jadi lebih panjang
Melepas menua di ruang kursi kayu
Bebas dari harga sarjana
Hingga kesunyian Gang Margasatwa
Wahai gadis pengantar kuliah
Kawan menyusuri Gang Sekaran
Demi misi sang kucing kenyang
Untukku agar bisa di sampingmu
Untukmu juga begitu kurang tahu
Bayangmu tercermin di genangan trotoar
Senyummu menjawil tiap ceruk kampus timur
Kau abadi dalam setiap bait, kita mati dari saban cerita
Baca Sewaktu Kamu Luang
Pertemuan centang biru malam ini sedikit lain
Gelembung obrolan mengejut di sepertiga malam
Dalam soal perasaan dan lika-liku yang bertukar
Berbalut pesan panjang lagi selipan terima kasih
Terlampau melimpah yang hendak dikirim
Tentang usai dan ekspektasi selepas tiga tahun
Perihal serius namun jarak menjawab ragu
Terhadap fakta kisah hubungan dunia maya
Soal hari yang tak kunjung menghasil temu
Misal perkara alasan apa semua jadi begini
Juga akan bagaimana bersikap sehabis ini
Atau apakah bakal baik-baik saja kita nanti
Ruang pesan atas namaku masih tersedia kok
Harap kapan waktu kau perlu sok bijak dariku
Meski kini, tak seindah riwayat bual di atas
Tanpa imbuhan sayang dan pesan tersemat
Gadis yang Benci Basa-basi
Di lorong masa menengah atas
Bertemu dua siswa tanpa sengaja
Dekat tanpa rencana, terjalin tanpa terduga
Basa-basi tak sadar, memulas hari yang samar
Aku pendengar setia, tersembunyi rasa suka
Sang pecundang tak nekat berucap
Sampai akhirnya semua salah alamat
Tertinggal di persimpangan cinta
Kau berlenggang dengan sang jagoan
Aku tunggang-langgang dari kenyataan
Kita usang, tanpa menantang peruntungan
*Mahasiswa Ilmu Hukum 2023