Gerbang utama Unnes yang nampak megah (Foto : Istimewa) Dalam menanggapi jawaban dari Fathur, Soewito mengatakan Unnes cukup terkenal dengan pemberitaan terkait pemilihan rektor yang mewarnai media massa. Beberapa pekan mengamati media massa ada warna pemberitaan yang beda dari kampus konservasi tersebut. Biasanya memberitakan seremonial kegiatan dan prestasi, kali ini menyoal kasus lapor-melapor terkait pemilihan
Tema Bulan Bahasa dan Seni beberapa waktu lalu (Foto : Istimewa) Sesi pertama dalam acara bedah visi misi calon rektor yakni pemaparan visi misi yang harus disampaikan calon rektor dalam waktu tiga menit. Selanjutnya dalam sesi kedua saling adu gagasan, Soewito mendapat giliran pertama untuk mengajukan pertanyaan pada lawan, Fathur Rokhman. “Pak Fathur, anda mengusung
Peserta bedah visi misi calon rektor di luar ruangan GSG FIS yang membludak, Rabu (2/7) (Foto : Juni) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan bedah visi misi Calon Rektor pada Rabu (2/7) di gedung serba guna fakultas ilmu sosial. Peserta membludak hingga di luar ruangan, sebab ruangan hanya muat diisi 350 orang.
Baliho Peringatan-Tak direspon, BEM-KM memampang baliho pada dinding gedung Rektorat lantai tiga sayap kanan, Selasa (1/7). “Jangan korbankan unnes untuk syahwat kekuasaan kepada bapak-bapak calon rektor meluruskan orientasi dalam pencalonan rektor. Jangan sampai bapak mencalonkan untuk kekuasaan semata tetapi lebih kepada aktualiasasi diri dalam pengabdian kepada Negara dan almamater. Senat sebagai penyelenggara bem km bersikap tegas kepada
Tiga Calon Rektor-Hari ini calon rektor dijadwalkan melakukan debat visi misi yang diselenggarakan oleh Forum Eksekutif Mahasiswa di Gedung C7 pukul 15.00./foto: dok unnes.ac.id Calon rektor Unnes diharapkan meluruskan orientasi dalam pencalonannya menjadi rektor Unnes. “Harapan kami kedepannya, kepada calon rektor untuk meluruskan itikadnya memimpin Unnes dengan baik, bukan sebagai ajang kekuasaan politik semata,” jelas Koordinator
Oleh Marfuah L Hikaru Selepas Pentas– Dari kiri ke kanan: Manli (China), Tachizaki (Jepang), Angela (Amerika Serikat), Nini (Thailand), Hien (Vietnam), Birute (Eropa), Guida (Eropa). “Kami di sini menjadi kaya, bukan banyak uang, tapi kami kaya pengalaman baru, kaya seni budaya dan yang terpenting kaya persahabatan dengan orang di sini yang baik hati dan ramah.”