Mba-Gening Inovasi Baru Sayuran Organik
Kabar

Mba-Gening Inovasi Baru Sayuran Organik

Keterbatasan lahan tanah menjadi salah satu alasan sebagian masyarakat tidak mau bercocok tanam. Saat ini bercocok tanam dengan media tanah jarang ada terutama di masyarakat perkotaan. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa Unnes yang terdiri dari Vina Febriani (Biologi, 2017), Evy Nasrika (Biologi, 2016), Tri Munasari (Arsitektur, 2017), dan Yoan Permatasari (Akuntansi, 2017) berkolaborasi dalam  Program Kreatifitas Mahasiswa- Kewirausahaan (PKM-K) menghasilkan inovasi produk Microgreens Brassica oleracea Berbasis Urban Gardening (Mba-Gening).

Mba-Gening merupakan hasil inovasi sayuran organik brokoli (Brassica oleracea) dengan media tanam berupa rockwool. Tanaman brokoli mengandung senyawa bioaktif (asam askorbat, phylloquinone, tocopherols, karotenoid,vitamin C, mineral dan antioksidan). Dengan menggunakan microgreens nutrisi yang diperoleh akan lebih banyak mulai empat sampai empat puluh kali dari brokoli konvensional. Sebab dalam perawatannya tidak menggunakan pupuk apapun. Berbeda halnya dengan brokoli konvensional yang dalam perawatannya menggunakan pupuk-pupuk sintetik.

“Karena namanya kan sayuran organik jadi tidak pakai biofungisida untuk menghancurkan jamur-jamur,” ujar Vina selaku Ketua Tim dan Koordinator Lapangan

Mba-Gening dengan Metode Microgreens

Rockwool, kapas, dan tanah merupakan media tanam yang bisa digunakan. Vina menuturkan sudah beberapa metode yang dicoba. Menggunakan media tanah mengalami kegagalan karena pengaruh tekstur tanah yang banyak mengandung sekam. Dengan menggunakan media tanam rockwool lebih  efektif dan lebih hijau dibandingkan menggunakan media kapas yang cenderung lebih tipis.

“Secara biologis proses penanaman tidak semudah yang dibayangkan karena ada beberapa kegagalan yang bisa terjadi,” tambah Vina.

Bibit brokoli direndam selama satu  jam. Kemudian siapkan  rockwool yang sudah dibasahi dengan kadar air sedang (lembap).  Taburkan benih  brokoli yang telah direndam sebelumnya. Tempatkan pada intensitas cahaya yang sedang, biasanya diletakkan di dekat jendela.  Selanjutnya semprotkan menggunaan air satu hari sekali untuk mencegah kekeringan. Tunggu sampai tujuh hari untuk kemudian siap untuk dipanen

Mba-Gening cocok untuk program diet, penangkal radikal bebas, dan mengandung kalium yang untuk pertumbuhan anak. Penyajiannya dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan pendamping makanan, atau dapat dimasak terlebih dahulu. Masa simpan pada suhu kamar dapat tahan sampai dua hari. Harga 10 ribu untuk seratus gram, 20 ribu untuk lima ratus gram, dan 60 ribu untuk satu kilogram.

Yoan selaku Penanggung jawab keuangan mengaku keuntungan penjualan mencapai 75%. Konsumen datang dari kalangan mahasiswa,  dosen, dan ibu rumah tangga yang rencananya juga akan mengadakan kerja sama dengan para petani. Untuk proses  promosi produk sudah melalui  instagram, shopee, tokopedia, brosur, dan katalog.

Penggagas ingin memperkenalkan microgreens di kalangan masyarakat Indonesia. Namun mengalami kendala dalam hal pemasaran produk karena banyak kalangan masyarakat yang masih merasa awam dengan produk microgreens.

Kedepannya Vina berharap microgreens yang diproduksi tidak hanya satu jenis. Tetapi bisa berkembang seperti menggunakan bayam merah, basil, atau sunflower.

Reporter : Nuraisah Rosita Chika Dewi

Editor      : Afsana Noor M. Z.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *