Kejutan Seribu Imaji
Uncategorized

Kejutan Seribu Imaji

Imajinasi lebih penting
dari pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi meliputi seluruh
dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evolusi. 
           
Penjelasan Albert Einstein tersebut membuka mata betapa kemajuan
dunia dipengaruhi oleh imajinasi. Alfan Arrasuli dalam bukunya mengatakan
imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang
lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi,
manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam
pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya.
Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk
benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak.
Ruangan pementasan seni B6 Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri
Semarang, Jumat (17/10) nampak sesak. Beberapa orang sedang mengamati sebuah
karya mengenai langkah. Ya, sebuah potongan-potongan kayu bekas yang disusun
membentuk persegi panjang lalu nampak seorang manusia yang siap melangkah.
Langkah demi langkah ia susun untuk tetap melangkah. Karya tersebut diberi
judul “Seribu Langkah” oleh perupa.
            
Di sudut lain terdapat pula kejutan-kejutan imaji perupa yang dituangkan dalam
karya. Banyak ide yang tak terbayangkan oleh penikmat karya yang hadir pada
malam itu. Terlihat banyak orang yang datang melihat dengan seksama. Memandang
satu karya menuju karya di sampingnya sembari membuka obrolan kecil dengan
kawan di sebelahnya. “Gila, aku tak menyangka, Bro, eidyan,” tuturnya. Walau
banyak pula yang sekadar numpang berfoto selfie atau
pun groufie.
Puluhan orang lainnya menyebar ke seluruh
ruangan untuk melihat karya. Malam ini, sedang ada acara guyubrupa#4 yang
diselenggarakan oleh mahasiswa seni rupa Unnes. Selepas pembukaan pukul 19.00
WIB, penikmat karya berbondong-bondong memasuki ruangan.
Dalam Guyubrupa#4 kali ini panita menyebar undangan se-Jawa dan Bali. Di jawa
ada 14 Universitas yang mengirimkan karyanya entah berupa lukisan, rajutan
benda-benda tak terpakai yang bernilai seni, dll. Sementara undangan yang
ditujukan ke Bali belum bisa menghiasi tembok B6 dalam pameran ini. “Kami
menyebar undangan ke 17 universitas di jawa dan beberapa di Bali. Dari 17
universitas, 14 universitas saja yang mengirimkan karya dan dari Bali belum
bisa berpartisipasi dulu. Sebab ada acara juga,” jelas Deni Renanda Putra ketua
panitia Guyubrupa#4.
            
Guyubrupa#4 ini merupakan sudah keempat kalinya diselenggarakan oleh mahasiswa
seni rupa Unnes. Awalnya acara ini digagas oleh Kori dan Hokage mahasiswa seni
rupa secara tidak sengaja. Berjalannya waktu pameran ini digarap dengan serius. DM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *