Gelar Aksi Damai Lanjutan, Massa Tuntut Kesejahteraan Rakyat
Berita Kabar Kilas

Gelar Aksi Damai Lanjutan, Massa Tuntut Kesejahteraan Rakyat

Kamis (31/3), Aliansi Rakyat Jawa Tengah (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), mahasiswa se-Semarang, dan komunitas buruh) menggelar aksi bertajuk “Rakyat Jawa Tengah Menggugat” di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Aksi ini sebagai bentuk tindak lanjut dari aksi pada 22 Maret lalu. 

Koordinator Lapangan (Korlap), Rahmatullah Yudha, menyampaikan lima poin penting dari pelaksanaan aksi: (1) masalah penambangan Desa Wadas; (2) masalah Proyek Strategi Nasional (PSN); (3) represifitas aparatur negara; (4) skema buruh; dan (5) penolakan UU Ciptaker.

Secara garis besar, aksi kali ini tak jauh berbeda dengan aksi sebelumnya. Adapun perbedaannya terletak pada peserta aksi dan skema gerakan. “Perbedaannya adalah nanti di akhir akan ada deklarasi sekaligus ultimatum mosi tidak percaya kepada Ganjar dan melakukan aksi simbolik pemboikotan gedung Gubernuran Jawa Tengah,” tutur Yudha.

Massa merantai gerbang sebagai aksi simbolik pemboikotan Gedung Gubernur Jawa Tengah [BP2M/Alisa]
Azim Muhammad—perwakilan dari Gempadewa—menambahkan agar tidak ada aktivitas penambangan sampai lebaran mendatang. Aktivitas tersebut dikhawatirkan akan membuat warga Wadas tidak khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, sampai saat ini aparat masih saja berdatangan. “Warga Wadas bergantian menjaga pos-pos akses masuk Desa Wadas dari malam hingga pagi karena terkadang aktivitas pertambangan dilakukan secara diam-diam,” jelas Azim.

Aksi dimulai dengan melakukan long march menuju kantor Gubernur Jawa Tengah pukul 13.45 WIB. Sesampainya di sana, peserta aksi mulai menyampaikan orasi. Kemudian, pada pukul 16.45 WIB, Korlap membacakan ultimatum mosi tidak percaya kepada Ganjar. Selanjutnya, massa merantai gerbang sebagai aksi simbolik pemboikotan gedung Gubernur Jawa Tengah. Mereka memasang spanduk bertuliskan “Gedung ini disita Rakyat” di gerbang.

Spanduk bertuliskan “Gedung ini disita Rakyat” yang dipasang masa di gerbang Kantor Gubernur [BP2M/Alisa]
Hingga aksi selesai pada pukul 17.30 WIB, Ganjar tidak menemui massa. Yudha mengatakan bahwa mereka akan melaksanakan aksi serentak nasional apabila hasil aksi hari ini tidak sesuai harapan. “Aksi serentak nasional tersebut sebagai bentuk ultimatum premedium atas kegagalan negara dalam mensejahterakan rakyatnya,” pungkas Yudha.

 

Reporter: Nurul Azizah, Vera Candra, Laily Mukaromah

Editor: Laili Ayu Ramadhani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *