Oleh: Laely Ghina Aulia*
Sajak Bercerita
Sajak bercerita
Berisi antara harapan dan keputusasaan
Berulang-ulang, ditimpa-timpa
Menjadikannya sebuah sajak tak bermakna
Menjadikannya sebuah sajak penuh ketakutan
Dia pernah bermimpi, dia pernah berharap
Namun pernah pula dia terluka
Berulang-ulang, ditimpa-timpa
Bahkan di jalan yang sama, di langit yang sama
Tak pernah sampai, tak pernah selesai
Tak pernah tercapai
Egois?
Sebuah entitas tak bernama
Yang merindukan harapan
Ditunggu oleh lembah keputusasaan
Ditemani oleh ketakutan
Egoiskah jika aku hanya ingin menatap awan?
Egoiskah jika aku hanya ingin menutup mata mencium aroma hujan?
Egoiskah jika aku hanya ingin melepas mimpi yang terlalu berat untuk diungkap?
Egoiskah jika aku hanya ingin meringkuk bersama harapan yang terpendam?
Tersiksa perlahan
Jatuh berdarah-barah
Mati dalam kesepian
Berharap
Disakiti oleh malam
Ditampar oleh realita
Dan aku hanya diam
Melamun memandang kehampaan
Menunggu keputusasaan
Mungkin memang detik yang tidak memihak
Mungkin memang realita yang terlampau jahat
Namun aku bisa apa
Berharap pun tak berani rasanya
Wahai jiwa yang terluka
Apakah tak apa aku mencari perlindungan?
Apakah tak apa aku mengais cahaya harapan?
Atau apakah tak apa aku diam memeluk kesendirian?
Tak apa, hanya sesaat saja
*Mahasiswi Psikologi Unnes 2021