Puisi
Puisi Sastra

Sajak Bercerita

Oleh: Laely Ghina Aulia*   Sajak Bercerita Sajak bercerita Berisi antara harapan dan keputusasaan Berulang-ulang, ditimpa-timpa Menjadikannya sebuah sajak tak bermakna Menjadikannya sebuah sajak penuh ketakutan   Dia pernah bermimpi, dia pernah berharap Namun pernah pula dia terluka Berulang-ulang, ditimpa-timpa Bahkan di jalan yang sama, di langit yang sama Tak pernah sampai, tak pernah selesai Tak

Read More
Puisi Sastra

Setara dalam Lara

Oleh: Alvina Briantiningsih*   Tuan Tak Bernama Tengah kuusahakan Tuan Agar namamu abadi dalam waktu Agar mereka tau kau hidup Di suatu masa yang kan berlalu   Kan kuceritakan pada kawan sanak saudara Pada lukisan dan hantu sudut kamar Tuan tak bernama di persimpangan jalan Mengajak nasib dan waktu bermain dadu   Langitkan sajak doa untukku

Read More
Puisi Sastra

Tanya Kehidupan

Oleh: Abizar Dhiaz Ulhaq*   Tanya kehidupan Dalam setiap untaian kata di sudut tembok kelam Dalam setiap bisik antar tembok rumah runyam  Mengikat banyak malaikat di sepanjang jalan raya malam  Bulan menjadi saksi kejamnya manusia yang beragam   Lantunan do’a di bawah atap rusak tanpa adikara  Tangis insan di pinggir danau kota, desa dan muara Jiwa

Read More
Puisi Sastra

Cahaya Bintang

*Oleh: Leni Septiani   Air Kata Orang Satu, air ini asin Lebih asin dari garam Lebih asin dari air laut   Kata Orang Dua, air ini pedas Lebih pedas dari rawit Lebih pedas dari gunjingan sebelah   Kata Orang Tiga, air ini manis Lebih manis dari gula Lebih manis dari madu   Kata Orang Empat,

Read More
Puisi Sastra Sastra Seni

Epigram Pelajar

Oleh : Abizar Dhiaz Ulhaq   EPIGRAM PELAJAR Pelajar mulai tumbuh dewasa Apakah hanya fisik yang bertambah usia ? Melihat cermin dan menyisir rambutnya Tapi lupa menata bukunya   Pelajar mengingat semua rutinitasnya Tapi sepertinya mereka lupa Berkata jujur pada orang tuanya Mamah datang dan bertanya “Sekolahnya bagaimana nak ?”   Bagai raja mereka berkata

Read More
Beranda Puisi Sastra Seni

Hikayat Seonggok Mawar

Oleh : Leni Septiani   HIKAYAT SEONGGOK MAWAR Seonggok mawar hanya kau pandang durinya Duri yang mencucuk dan dapat melukai kulitmu yang cokelat itu Duri yang katamu bahaya dan mesti dimusnahkan Duri yang kau uring-uringi setiap fajar dan kau telanjangi setiap senja   “Duri mawar harus dicincang,” dalihmu dengan bangga sembari menggesek pisau karatan kepunyaanmu Kau

Read More