Pameran lukisan yang bertemakan Collecting Pieces mengusung gagasan tentang perjalanan manusia dalam mengumpulkan pengalaman, kenangan, pembelajaran yang baik, manis, getir, dan membentuk siapa kita hari ini. Lukisan yang terpajang di dalam ruangan pameran menceritakan tentang ekspresi personal dari para pelukis. Pameran ini diadakan di Gedung B9 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Kamis (24/04/2025). Acara yang diselenggarakan oleh para mahasiswa Pendidikan Seni Rupa angkatan 2023 dimulai dari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB, pada tanggal 21 hingga 25 April 2025.

Saat hendak memasuki ruang pameran, tampak sebuah standee dihiasi oleh kumpulan kepingan yang melukiskan tema di depan ruang pameran. (Kamis, 24/04/2025) [Lidwina/BP2M]
![Seorang mahasiswi tengah memotret salah satu lukisan surealisme yang berjudul “Future”, berisi kehidupan impian seniman di masa depan yang entah terjadi atau tidak, karya Maria Enjelita. (Kamis, 24/04/2025) [Ann/ BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3818-1024x683.jpg)
Amara, salah satu pengunjung yang merupakan mahasiswi Program Studi (Prodi) Sastra Inggris mengatakan, “Aku punya beberapa teman dari seni rupa dan mereka ada pamerin karyanya di sini, jadi aku pengen liat, pengen support juga. Terus sekalian ngisi waktu luang sambil nunggu jam kuliah gitu.”
Senada dengan Amara, salah seorang mahasiswa yang akrab dipanggil Sello mengungkapkan kesenangannya dalam menikmati pameran di Galeri B9.
“Seneng aja sih, ini nunjukin kalo anak Unnes terutama seni rupa tuh ga cuma jago gambar, karena setiap lukisan yang ada di sini ada pesan moralnya,” ungkapnya. Sello melanjutkan kesannya, ia mengatakan bahwa, “Di sini tuh bisa dateng gratis.”
![Terlihat beberapa pengunjung yang sedang menikmati lukisan dalam ruang pameran. (Kamis, 24/04/2025) [Lidwina/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3889-1024x683.jpg)
Pameran ini menampilkan karya-karya dari berbagai aliran, seperti kubisme yang memecah realitas menjadi fragmen-fragmen tajam dan dinamis; potret yang menangkap ekspresi personal serta emosi terdalam; surealisme yang menjelajah batas antara kenyataan dan mimpi; dan abstrak yang menjadi luapan isi diri kepada semesta. Hal ini merepresentasikan ragam cara seniman memaknai potongan-potongan kehidupan mereka.
![Seorang mahasiswi (berbaju merah) sebagai pemandu tengah menjelaskan makna dari lukisan yang terpajang dan di sisi pojok terlihat pengunjung lain sedang berpose. (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3828-1024x683.jpg)
Affian yang lukisannya dipajang dalam pameran bercerita, “Ini kan tugas dari semester lalu. Lukisan ini (dikumpulkan) dari dua kelas Prodi Pendidikan Seni Rupa angkatan 23.”
Ketua panitia pameran Collecting Pieces yaitu Aliya Nur Fadhila mengatakan, “Jadi kita tuh mengadakan pameran ini sesuai dari arahan dosen pengampu mata kuliah lukis yaitu Bapak Arif Fiyanto. Beliau mengajak kita supaya ngadain pameran, seperti angkatan-angkatan sebelumnya.”
![Karya yang berjudul “Sisi” menggambarkan karakter pelukis sebagai role model-nya yang merepresentasikan emosi-emosi manusia, karya Shinta. (Kamis, 24/04/2025) [Ann/ BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3883-1024x683-jpg.avif)
![Sebuah lukisan bertemakan “Sepasang Merpati” yang melambangkan cinta dan kasih sayang yang murni, kesetiaan dan komitmen, serta kesucian dan kebebasan dalam kebersamaan, karya Alya. (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3880-1024x683-jpg.avif)
![Terpajang lukisan menggambarkan dua ekor kucing yang bermakna tatapan kosong menatap kepergian sang tuan dan mulai berkelana mencari asa, karya Namicheno. (Kamis, 24/04/2025) [Ann/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3872-1024x683-jpg.avif)
![Terlihat dua orang pengunjung tengah berinteraksi di depan lukisan “Sepasang Merpati” (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3865-1024x683.jpg)
![Salah satu lukisan berjudul “Untouched Space” yang mencerminkan dualitas antara individu yang penuh tekad (merah) dan individu (biru) yang sering merasa terasing, karya Bayu Wijaya. (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3863-1-1024x683-jpg.avif)
![Terdapat pengunjung tengah menyaksikan lukisan yang berjudul “Dhemit Ora Ndulit, Setan Ora Doyan” yang bermakna manusia hanya bisa merencanakan untuk yang akan datang, belajar atas apa yang terjadi, dan mensyukuri hari ini, karya Wahyu Fajar. (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M].](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3827-1024x683.jpg)
![Terdapat lukisan realisme yang menggambarkan wujud persahabatan di era kemajuan teknologi, karya Samuel. (Kamis, 24/04/2025) [Lidwina/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3802-1-1024x683-jpg.avif)
![Beberapa pengunjung tengah menikmati lukisan yang terpajang di dinding ruang pameran. (Kamis, 24/04/2025) [Nilam/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3822-1024x683.jpg)
![Seorang mahasiswi yang tengah mengambil foto coret-coret dari para pengunjung pameran pada papan kreativitas yang telah disediakan. (Kamis, 24/04/2025) [Lidwina/BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/04/IMG_3895-scaled.jpg)
Wanto Susilo selaku koordinator humas dan kurator pameran mengungkapkan bahwa, “Harapan kita tentu sebagai penyelenggara itu menginginkan khususnya masyarakat Unnes itu dapat lebih mengapresiasi seni-seni lukis terutama seni lukis tradisional karena kita kan tahu sendiri sekarang kan lagi gencar-gencarnya AI (Artificial Intelligence).”
Reporter dan penulis : Hanna Watsiqatul, Nilam Aliya, Lidwina Nathania
Editor: Puji Listari