Beranda Puisi Sastra

Lembar Koda Sang Pecundang

Tercatat di bulan kesebelas pertama kalinya kita bersua Percikan tawa mengadu jiwa Lewat sebuah tatap kau mulai terpikat Membuncah keinginanmu untuk mendamba Lalu kau putuskan jatuh tanpa menimang Dengan giat kau tabur benih bernama perasaan Bodohnya ku siapkan ladang seluas lapang Sesuatu yang indah mulai mekar Seketika aku pun terjerat Celaka aku jatuh juga Kita

Read More
Puisi Sastra

Tertuju Wanita Trah Ngapak

Oleh: Revian Jedha Arhansyah* Tertuju Wanita Trah Ngapak Berperan jadi pria kikuk malam ini Alih-alih berani menatap parasmu Nyaman mengeja kalimat Dalam rentetan pesan singkat Walau tak hadir bersama buket Selamat, namamu jadi lebih panjang Melepas menua di ruang kursi kayu Bebas dari harga sarjana Hingga kesunyian Gang Margasatwa Wahai gadis pengantar kuliah Kawan menyusuri

Read More
Puisi Sastra

Ketika Dewasa Tiba

Oleh: Fazarani Hasnan Afisah* Kini Menjadi Dewasa Dewasa Mungkin diriku belum tahu makna dewasa sepenuhnya Tapi, diriku mulai merasakannya   Kini Semakin dewasa, semakin banyak merasa kesepian Rasanya hampa Rasanya sangat jenuh Dan rasanya ingin sekali lari dari rasa kesepian itu   Diriku sangat ingin maju dalam menggapai impianku Namun, pengusik pikiran ini ingin merampasnya

Read More
Puisi Sastra

Sajak Bercerita

Oleh: Laely Ghina Aulia*   Sajak Bercerita Sajak bercerita Berisi antara harapan dan keputusasaan Berulang-ulang, ditimpa-timpa Menjadikannya sebuah sajak tak bermakna Menjadikannya sebuah sajak penuh ketakutan   Dia pernah bermimpi, dia pernah berharap Namun pernah pula dia terluka Berulang-ulang, ditimpa-timpa Bahkan di jalan yang sama, di langit yang sama Tak pernah sampai, tak pernah selesai Tak

Read More
Puisi Sastra

Setara dalam Lara

Oleh: Alvina Briantiningsih*   Tuan Tak Bernama Tengah kuusahakan Tuan Agar namamu abadi dalam waktu Agar mereka tau kau hidup Di suatu masa yang kan berlalu   Kan kuceritakan pada kawan sanak saudara Pada lukisan dan hantu sudut kamar Tuan tak bernama di persimpangan jalan Mengajak nasib dan waktu bermain dadu   Langitkan sajak doa untukku

Read More
Cerpen Sastra

Tak Sedarah

*Oleh: Novyana Aksara terpaksa mengambil cuti dari kantor untuk mengurus semua hal terkait kasus kematian sang ayah. Hari ini pihak kepolisian resmi menutup kasus kecelakaan yang dialami ayah Aksara. “Kalo bukan aku, siapa yang akan mengurus kasus ini?” Aksara hanya bisa membatin dalam hati sembari sesekali mengangguk mendengar penjelasan polisi. Dokumen itu selesai dengan pungkasan tanda

Read More