Rekatkan Silaturahmi Melalui Kongres
Uncategorized

Rekatkan Silaturahmi Melalui Kongres

Sebagai bentuk apresiasi meningkatkan silaturahmi antar mahasiswa
Bahasa dan Sastra Indonesia, Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia
(Imabsii) rutin menyelenggarakan agenda kongres dua-tahunan. Tahun ini
penyelenggaraan agenda tersebut dilaksanakan di Unnes.
“Agenda pokok kegiatan ini adalah seminar bertemakan Eksisitensi
Bahasa dan Sastra Indonesia di Kancah Internasional
di hari pertama,”
ungkap Yusuf Syaiful Amil, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia selaku
ketua panitia.
Penampilan musikalisasi puisi coba ditunjukkan oleh Komisi AS
(Kelompok Musikalisasi Puisi Anak Sarang) 
pada salah satu sesi acara Imabsii. Foto: L

Tema tersebut dibawakan oleh penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk,
Ahamad Tohari dan Uum Komariyah dosen aktif 
jurusan BSI Unnes. “Tema ini menarik bagi kami, karena eksistensi bahasa
Indonesia mulai diperhitungkan di ranah internasional,” lanjut Yusuf.

Kegiatan tersebut deselenggarakan pada Senin hingga Sabtu (26-31/5)
di sekitaran FBS Unnes. Sejumlah 60 jurusan BSI pada setiap universitas di
seluruh Indonesia menghadiri acara tersebut. Torik Fahmi, mahasiswa dari Universitas
Surabaya mengungkapkan bahwa acara tersebut dirasa cukup baik. “Masalahnya,”
lanjut Torik, “dari tahun ke tahun 
persoalan fasilitas menjadi kekurangan yang tidak pernah selesai.”
Melihat hal tersebut Torik berharap hal ini bisa segera diperbaiki.
Misalnya dalam hal memperkenalkan eksistensi Imabsii di kancah jurusan pada
setiap universitas. Hal ini dimungkinkan mampu meningkatkan nilai tawar ketika
Imabsii membutuhkan fasilitas ketika melangsungkan kegiatan kongres. “Akan
tetapi, tangapan yang diberikan oleh panitia Imabsii dari Unnes sangat baik. Di
mana panitia telah memberikan apresiasi lebih,” sanjung Torik.
Selain seminar nasional, terdapat serangkaian acara berupa kongres
membahas rapat kerja tahunan dan pementasan dari beberapa universitas. Itu
adalah upaya pengakraban antar anggota. Perayaan ulang tahun Imabsii yang
kesepuluh menjadi penutup acara yang berlangsung selama satu minggu tersebut. (Zaki,L)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *