Pak Dodo dan Tentang Dosen yang Disayangi Mahasiswa
Uncategorized

Pak Dodo dan Tentang Dosen yang Disayangi Mahasiswa

Dokumentasi Facebook Pak Dodo

Dosen Seni Rupa Unnes Ruswondho (56) meninggal hari ini sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis (12/2). Pak Dodo atau Pak Rus, begitu mahasiswa akrab menyapanya. Dosen yang dekat dengan mahasiswa itu meninggal setelah dirawat di rumah sakit. “Selamat jalan pak dosen kesayangan,bapak dosen pembimbing yang sangat baik hati,selalu telefon dan mengingatkan kalau saya lupa bimbingan. Terima kasih Pak. Semoga amal ibadah Bapak  diterima di sisi Allah Swt. Aamiiin,” tulis salah satu mahasiswi Seni Rupa pada dinding facebook Pak Dodo.

Tidak hanya baik hati dan juga perhatian, dosen yang semasa hidupnya pantang menyerah dalam menyelesaikan studi lanjut itu, juga dipandang dosen yang memberikan banyak inspirasi bagi mahasiswa dan gemar memberi nasehat pada mahasiswa.

 “Tidak menyangka pertemuan dengan beliau waktu itu adalah kesempatanku yang terakhir untuk berbincang-bincang. Hanya segelas teh tawar hangat yang bisa saya berikan, menjadi pembuka sebuah nasihat; ‘selesaikanlah apa yang menjadi kewajiban utamamu, pergunakan waktu semaksimal mungkin karena batas waktu semakin dekat, karena kegagalan seseorang terkadang bukan karena ketidakmampuan, tapi waktu yang telah habis termakan buaian materi’,” tulis mahasiswa yang lain mengingat nasehat dosennya itu.

Dok. Komunitas Orat-Oret

Selain itu, salah satu nasehat dosen asal Tegal itu yang diberikan pada mahasiswa adalah “…Pesan pak Dodo pas terakhir ketemu dan masih nyong ingat, ‘Rin kamu harus tahu arah,dan arah mana yang kamu tuju, jangan hanya berjalan tanpa tahu kemana arahnya’,” tulis mahasiswi yang lain lagi.

Pendidik, Pecinta Alam, dan Petualang

Pak Dodo tetap semangat mendidik meskipun sejak jatuh dari motor, ia harus berjalan dibantu tongkat penyangga. Namun, tampilan yang nyentrik dengan sapatu boot yang sering digunakan menjadikan penampilannya berbeda dengan dosen kebanyakan lain. “Dosen baik hati, dosen yg selalu ramah dan wangi dan sepatu boots-nya apik,” tulis mahasiswa yang lain lagi.

Kegiatan Pak Dodo atau Pak Rus saat Diklat Anggota Mahapala pada (29/1) kemarin/Dok. Mahapala

“Asli aku pengen nangis lihat wall-nya pak Rhythmmaker Ruswondho betapa dicintainya beliau oleh mahasiswanya. Beliau begitu dikenal karena ramah, perhatian, ngajeni, tak sekedar berbagi ilmu di kelas. Tapi membimbing kepada banyak mahasiswa hingga setelah sekian lama lulus sekalipun. Termasuk bagi saya, beliau ini terakhir komen di postingan foto lukisan saya. dan secara PM tanya gimana kabar saya selepas 2 tahun lulus ini. Beliau ini dosen tergaul dengan style busana, tutur kata, hobi petualangan, motor gede yg tiada duanya,” kenang alumni Seni Rupa masih di dinding facebook Pak Dodo.

Senyuman khas saat menerima penghargaan sebagai anggota kehormatan Mahapala Desember lalu/Dok. Mahapala

Bersama  Dosen Fakultas Ekonomi Kusmuryanto, Ruswondho yang juga pecinta fotografi itu sejak tahun 2000 sampai 2013 menjadi dosen pendamping UKM Pecinta Alam Mahapala Unnes. “Innalillahi winna illahi rojiun. Semoga Allah  Swt mengampuni segala dosa almarhum, menerima amal ibadahnya, dan memberi tempat yang mulia di sisiNya. Selamat jalan sahabatku. Kenanagan selama bersamamu dalam KKN dan membimbing UKM Mahapala akan selalu ku ingat selalu,” tulis Kusmuryanto yang merupakan rekan kerja dan sahabat Pak Dodo.

“Selamat Jalan Bapak Rhythmmaker Ruswondho. Beliau yang selalu mengajarkan tentang semangat, perjuangan dan pantang menyerah. Semoga Alloh Swt memberikan ampunanan dan tempat yang terbaik untuk Bapak. Aamiin,” tulis mahasiswi lagi.

Masih banyak ucapan terima kasih dan doa yang diberikan kepada Pak Dodo. Salah satu kata terima kasih dan doa itu adalah sebuah sajak yang ditulis seorang alumni untuk Pak Dodo;

Untuk Sang Guru “Pak Rhytemaker Ruswondo”


Pertama kali kuliah dan melihat beliau, yang terlintas…
Wah, bapak dosen begitu trendy
Pertama kali kuliah dan melihat beliau
Wah, ternyata ilmu beliau tentang grafis begitu mudah saya pahami
Maklum beliau dosen muda, namun tak menyangka bahwa ilmunya luar biasa
Ternyata…
Ketika ketika kuliah, beliau orang yang gampang akrab dengan mahasiwa
Ternyata…
Beliau orang yang sangat santun dalam bertutur
Ternyata…
beliau sangat membantu mahasiswa dalam berkarya
Ternyata…
beliau sangat apresiatif dengan karya mahasiswa
Ternyata…
Terlampau banyak yang beliau berikan untuk kesuksesan mahasiswa 
Bertahun setelah selesai kuliah
Tidak ada balas budi yang mampu saya berikan lebih banyak dibanding pengorbanan beliau untuk para mahasiswanya

Hilang satu tumbuh seribu. Semoga meskipun sosok Pak Dodo telah hilang dari pandangan mata, namun akan mengisnpirasi dan menumbuhkan seribu generasi berjiwa pendidik seperti Pak Dodo. Aamiin (MLH)

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *