Kemensospol Kampanyekan Lawan Korupsi
Kabar Uncategorized

Kemensospol Kampanyekan Lawan Korupsi

Banyaknya fenomena praktik korupsi di Indonesia cukup menjadi perhatian
serius. S
ebagai insan
akademis
, mahasiswa selayaknya memiliki kepekaan dan rasa peduli terhadap permasalahan bangsa.
BP2M – “Korupsi tidak hanya
dilakukan pemerintah, bahkan bisa saja dilakukan oleh dosen atau mahasiswa,
tidak hanya dilakukan satu orang tetapi juga berkelompok. Kita bisa mencegah
korupsi melalui gerakan melawan
korupsi diawali dari hal kecil di sekeliling kita,” kata Ahmad Abdun Salam, Wakil
Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes (1/4).
Mahasiswa
sebagai pembela masyarakat
tidak hanya kuliah lalu lulus saja. Rofiudin, koordinator KP2KKN Komite Penyelidikan dan
Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme mengajak mahasiswa untuk
bersama-sama melawan korupsi. “Lakukanlah kampanye
antikorupsi, melaporkan praktik korupsi mulai dari hal-hal kecil hingga besar,” tegasnya.
Bagus Hendradi, Ketua PKBH Fakultas Hukum Unnes menjelaskan, ada bermacam-macam tindakan korupsi. Korupsi bisa dimulai dari hal kecil, bahkan dilakukan golongan bawah hingga golongan atas. Hal itu tidak hanya tanggung jawab penegak hukum, melainkan semua pihak.
Diskusi dengan pembahasan mengenai tindakan korupsi
itu diselenggarakan oleh Kementerian
Sosial Politik BEM KM Unnes bertempat di PKMU lantai dua. Acara diskusi
tersebut dikemas apik dengan mengombinasikan musikalisasi puisi dan bedah film.
Seketika suasana menjadi hening saat
dibacakan puisi berjudul ‘Kami Muak dan Bosan’ karya Taufik Ismail oleh Sekolah Kader Bangsa
diiringi alunan lagu Darah Juang.
Puisi karya Taufik Ismail itu merupakan sebuah
kritik pedas bagi bangsa Indonesia.
Usai pemaparan materi
oleh kedua pembicara, penonton dibuat terpukau dengan penampilan tiga laki-laki
yang berjalan dari arah belakang menuju panggung utama dan seorang lelaki dengan gitarnya berada disayap kanan.
Keheningan penonton berubah menjadi riuh saat seorang
lelaki disiram air yang dilanjutkan
pembacaan ‘Sajak Suara’ karya Wiji Thukul
diiringi alunan lagu ‘Satu Hari Tanpa
Korupsi.’  Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi bedah
film. [Allifa, Debrina]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *