Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FE Minta Maaf
Laporan Utama Uncategorized

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FE Minta Maaf

Bambang Prishardoyo (kiri) dan Laksa (kanan) saat bersalaman
BP2M
– Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi (FE), Bambang Prishardoyo meminta maaf 
kepada Laksa di depan demontsran yang memadati halaman gedung C6, Rabu (4/5).
Bambang mengakui bahwa tindakannya memarahi Laksa yang menulis kritik terhadap
program Yuk Nabung Saham (YNS) (Lihat opini Laksa di sini) adalah keliru.
“Terus terang begitu
tahu tulisan Laksa, saya kaget. Dan secara spontan watak saya keluar. Saya
sudah minta maaf kepada Laksa saat audiensi tadi. Sudah ada fotonya,” kata
Bambang ketika press
conference
. Peserta demonstran yang tidak melihat secara langsung
permintaan maaf Bambang sontak meneriaki Bambang untuk segera minta maaf.
“Tolong di dengar
sebentar. Saya sudah minta maaf dan sudah salaman. Kalau perlu saya ulangi
lagi. Saya minta maaf atas kata-kata saya yang kasar kepada Laksa, tetapi
tujuan saya pada waktu itu juga untuk membina Laksa agar dapat menulis dengan
baik.” Bambang dan Laksa akhirnya salaman di saksikan pendemo.
Pada pertengahan
Maret, Laksa menuliskan kritik untuk FE tentang program YNS. Program yang
melibatkan mahasiswa FE itu tidak dikomunikasikan dengan baik hingga menjadi
intsruksi. Tidak adanya komunikasi  yang jelas, membuat mahasiswa FE
merasa mendapat intimidasi dan paksaan, terlebih untuk mahasiswa Bidimisi yang
diwajibkan mendepositkan uang sebesar Rp. 100.000 dan dipotong langsung dari
rekening.
 Kritik Laksa mendapat sorotan tajam dari birokrat. Dekan FE, Wahyono, menginginkan agar kasus tulisan
Laksa diusut sampai tuntas bahkan jika perlu dibawa ke ranah hukum karena
dinilai bersifat provokatif dan mencemarkan nama baik fakultas.
“Kami batal mengusut
sampai ke jalur hukum, karena setelah di-cross check, kritik Laksa
memang benar,” ucap Wahyono, “secepatnya akan diadakan evaluasi,” tambahnya. [Susi]

Baca juga: Wahyono: Program Yuk Nabung Saham Sudah “Matang”

1 Comment

  • Anonymous Mei 4, 2016

    Saya salut buat mahasiswa ini,, jarang era sekarang masih ada mahasiswa yg berani mengambil resiko seperti ini, Walaupun itu untuk kebaikan kemaslahatan kalayak banyak. Saya sebagai senior ulung mendukung langkah mu, klo ada apa-apa dengan mu, saya siap membela mu. Pegang terus idealisme. Idealisme adalah kemewahan terakhir yg dimiliki pemuda.
    Seharusnya, birokrat yg baik dan sehat itu tidak anti kritik. Pencitran itu nomor sekian, tp kemaslahatan bersama itu yg utama.
    Maju terus pantang mundur, negeri ini butuh orang2 seperti mu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *