Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Advertorial Beranda

Efree Crayons: Inovasi Krayon Edible Berbahan Limbah Cangkang Telur Hasil Kreasi Tim PKM-K Unnes

Produk krayon edible hasil inovasi tim PKM-K Unnes

Keberadaan limbah cangkang telur yang melimpah belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Kondisi tersebut menyebabkan limbah cangkang telur semakin menumpuk sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan. Padahal jika diteliti lebih jauh, limbah cangkang telur memiliki beragam kandungan gizi yang baik bagi tubuh, seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, dan kalium. Oleh karena itu, diperlukan terobosan baru untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

Salah satu inovasi yang dikembangkan saat ini adalah pembuatan krayon edible (bisa dimakan) berbahan dasar limbah cangkang telur. Inovasi yang bernama Efree Crayons ini merupakan hasil kreativitas dari salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Unnes. Tim PKM-K Efree Crayons berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam mengembangkan inovasi tersebut sehingga mampu menjadi sebuah usaha yang menjanjikan dan profitable.

Tim PKM-K Efree Crayons dibimbing secara langsung oleh Bapak M. Faris Al-Hakim, S. Pd., M. Sc., seorang dosen muda dengan segudang prestasi dari program studi Sistem Informasi Unnes. Tim tersebut beranggotakan lima mahasiswa yang berasal dari empat fakultas, yaitu M. Akiyasul Azkiya sebagai Chief Executive Officer (CEO), Eka Diyanti sebagai Chief Marketing Officer (CMO), Siti Atikah sebagai Chief Product Officer (CPO), Mohammad Khollaqul Alim sebagai Chief Financial Officer (CFO), dan Muhamad Mahfud Muzadi sebagai Research and Development (R&D). Tim ini menggagas ide “Krayon Edible Berbasis Limbah Cangkang Telur Kombinasi Pewarna Alami dengan Teknologi Microwave Oven sebagai Suplemen Anti Stunting Anak”.

Selain menekan jumlah limbah cangkang telur, inovasi krayon edible ini juga menghadirkan warna baru bagi dunia anak. Umumnya anak-anak menggunakan krayon berbahan dasar lilin untuk mewarnai. Namun, siapa sangka di dalamnya terkandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh sang anak jika sampai termakan. Oleh karena itu, inovasi krayon edible ini hadir untuk menemani aktivitas mewarnai anak yang aman dan bernilai gizi tinggi. Produk ini semakin menarik dengan adanya aneka warna krayon yang menggunakan pewarna alami dan pemberian variasi buah yang menciptakan beragam varian rasa di dalamnya.

Saat ini, Tim PKM-K Efree Crayons tengah menyiapkan diri untuk menjalani tahap Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek. Harapan besar, semoga tim ini dapat lolos di tahap ini sehingga berhak melenggang ke ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 yang dihelat di Universitas Padjajaran pada bulan Desember mendatang. Lebih jauh lagi, semoga Efree Crayons dapat menjadi usaha yang terus berkembang dan sustainable sehingga menghasilkan profit serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. 

Penulis: Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Negeri Semarang

Editor : Novia Kurniasari

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *