
Aliansi Semarang Menggugat menggelar aksi penolakan disahkannya Revisi Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) pada Kamis, (21/3). Massa berhasil memasuki halaman depan Gedung Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah pukul 16.15 sementara aparat berjaga di sekitar kerumunan, menahan massa agar tidak merangsek masuk ke dalam Gedung.
Aksi penyampaian aspirasi awalnya kondusif, meski diwarnai kekecewaan mendalam dari massa terhadap kebijakan pemerintah. Mereka menilai pengesahan RUU TNI menjadi Undang-Undang oleh DPR RI semakin memperluas keterlibatan militer dalam ranah sipil, yang berpotensi melemahkan supremasi sipil dalam demokrasi.
Massa aksi berusaha masuk ke Gedung DPRD untuk menggelar sidang rakyat menolak Revisi UU TNI, namun aparat kepolisian justru menghadang dengan dorongan dan pukulan.
Ketegangan semakin memuncak saat demonstran terus mendesak barisan aparat yang bertahan di posisi mereka. Bentrokan nyaris tak terelakkan ketika massa meneriakkan tuntutan, sementara polisi berupaya menjaga formasi agar tidak terpecah.
Di lain sisi, terlihat Pasukan Brigade Mobile (Brimob) sedang membentuk barisan dengan atribut lengkap. Beberapa anggota terlihat menggenggam pelontar gas air mata untuk bersiap menghadapi massa aksi yang bertahan di lokasi.
Setelah Brimob dikerahkan, aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai kisruh. Asap tebal menyelimuti jalan, memicu kepanikan dan membuat para demonstran berhamburan menghindar.
Walaupun terjadi ketegangan di luar gerbang, keadaan di dalam gerbang berlangsung pulih. Nampak seorang penjual es teh menawarkan dagangannya di tengah situasi yang belum sepenuhnya aman
Tak gentar dengan bahaya gas air mata, penjual es teh tetap berjualan, memanfaatkan kesempatan untuk mencari rezeki. Keberadaannya menciptakan kontras yang mencolok di tengah ketegangan antara aparat, massa aksi, dan pedagang kaki lima.
Penulis: Zahwa Zahira (Magang BP2M), Gemilliano Nawawi (Magang BP2M), Husain Akmal (Magang BP2M)
Reporter: Salma Affifah (Magang BP2M), Aan Andarwati (Magang BP2M), Zahwa Zahira (Magang BP2M), Husain akmal (Magang BP2M), Gemilliano Nawawi (Magang BP2M), Puji Listari, Lidwina.
Editor: Lidwina