Selasa (14/12), Jaringan Masyarakat Sipil Jawa Tengah melakukan aksi rantai diri di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Aksi simbolik ini dilakukan sebagai upaya untuk memperjuangkan dan mendorong pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang selama 17 tahun tidak kunjung disahkan. Ketua Serikat Pekerja Rumah Tangga, Nur Khasanah mengatakan bahwa pada masa kepemimpinan
Jumat (10/12), Dewan Kesenian Semarang bersama dengan berbagai elemen sipil Jawa Tengah secara kolektif menggelar aksi bertajuk Visual Art of Human Right di halaman Taman Budaya Raden Saleh Semarang. Aksi ini digelar dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia Internasional setiap tanggal 10 Desember. Selain itu, acara ini merupakan simbol perlawanan dan sebagai wujud konsistensi
Komisi Pemilihan Umum Raya (KPUR) Keluarga Mahasiswa Unnes 2021 resmi diketuai oleh Nor Rahmat Sholichin, Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS angkatan 2018. Penetapan ketua beserta sekretaris, bendahara, divisi humas, divisi hukum, dan divisi IT ini dirilis melalui akun Instagram resmi KPUR KM Unnes pada Sabtu (4/12). Adapun pelaksanaan pemira sendiri akan berlangsung pada 5 Januari 2022.
Tengok Bustaman hadir kembali setelah absen selama pandemi. Tengok Bustaman V yang bertajuk Ingatan Bustaman ini diadakan selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 November 2021. Acara ini memiliki kegiatan yang beragam, seperti kegiatan kesenian, musik, forum, tahlil bersama, menonton film, dan berkunjung ke pameran seni. Dipilihnya tema Ingatan Bustaman pada Tengok Bustaman V sebagai
Pasca terbitnya Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021, Universitas Negeri Semarang mengupayakan untuk membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (TP2KS). Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Azil Maskur, Staf Ahli Bidang Hukum Unnes dalam diskusi publik “Menakar Implikasi Penerbitan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 dalam Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkup Perguruan Tinggi: Bagaimana Penerapannya di
Menyambut 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Jaringan Masyarakat Sipil melakukan diskusi publik mengenai peran laki-laki dalam perlindungan dan pencegahan kekerasan seksual secara daring, Sabtu (27/11). Raden Rara Ayu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia (LBH APIK) Semarang, mengatakan rata-rata pelaku kekerasan seksual adalah laki-laki. Sehingga, menurutnya, penting untuk melibatkan peran laki-laki dalam pencegahan