Oleh
Mahda Haidar
Mahda Haidar
Laweyan merupakan
kampung batik yang unik. Warna-warni arsitektur menghiasi daerah ini, dari
rumah bergaya Jawa, Indisch, hingga Eklitik. Banyak rumah-rumah kuno yang tetap
terjaga dan dijadikan galeri-galeri batik yang unik nan eksotis.
kampung batik yang unik. Warna-warni arsitektur menghiasi daerah ini, dari
rumah bergaya Jawa, Indisch, hingga Eklitik. Banyak rumah-rumah kuno yang tetap
terjaga dan dijadikan galeri-galeri batik yang unik nan eksotis.
Proses membatik/Mahda |
GAPURA berwarna putih pucat menyambut setiap orang yang
datang ke kampung batik Lawe-yan. Gapura yang ujungnya dihubungkan dengan besi
melengkung bertuliskan “Kawasan Sentra Batik, Laweyan Solo” mengisyaratkan di
balik gapura merupakan sentra batik, baik itu tempat pembuatan maupun
penjualan. Melangkah menyusuri jalan-jalan dan gang-gang yang diapit de-ngan
tembok-tembok yang tinggi nan kokoh membawa imaji kepada kawasan keraton Solo
maupun Jogja. Mobil-mobil yang berjajar di kanan kiri jalan siap
mendistribusikan produksi batik kampung Laweyan. Tidak kalah dengan mobil,
becak pun banyak berjejer menunggu penumpang untuk diantar berkeliling Kampung
Laweyan untuk sekadar jalan-jalan atau berbelanja. Tidak usah khawatir ditinggal
tukang becak dan kesulitan mencari becak ketika ingin melanjutkan perjalanan,
dengan sabar tukang becak akan menunggu wisatawan ketika berbelanja atau
sekadar melihat-lihat.
datang ke kampung batik Lawe-yan. Gapura yang ujungnya dihubungkan dengan besi
melengkung bertuliskan “Kawasan Sentra Batik, Laweyan Solo” mengisyaratkan di
balik gapura merupakan sentra batik, baik itu tempat pembuatan maupun
penjualan. Melangkah menyusuri jalan-jalan dan gang-gang yang diapit de-ngan
tembok-tembok yang tinggi nan kokoh membawa imaji kepada kawasan keraton Solo
maupun Jogja. Mobil-mobil yang berjajar di kanan kiri jalan siap
mendistribusikan produksi batik kampung Laweyan. Tidak kalah dengan mobil,
becak pun banyak berjejer menunggu penumpang untuk diantar berkeliling Kampung
Laweyan untuk sekadar jalan-jalan atau berbelanja. Tidak usah khawatir ditinggal
tukang becak dan kesulitan mencari becak ketika ingin melanjutkan perjalanan,
dengan sabar tukang becak akan menunggu wisatawan ketika berbelanja atau
sekadar melihat-lihat.
Toko-toko batik berjejer dan berhadap-hadapan seolah
membusung sombong saling memamerkan koleksi batik yang dimiliki. Bagi
pengunjung, ini merupakan keuntungan untuk melihat-lihat dan berbelanja batik
dengan banyak pilihan motif dan harga bersaing serta batik yang berkualitas.
Jika lapar, haus atau sekadar melepas lelah dapat rehat sejenak di kafe atau
warung-warung yang banyak dijumpai di Laweyan.
membusung sombong saling memamerkan koleksi batik yang dimiliki. Bagi
pengunjung, ini merupakan keuntungan untuk melihat-lihat dan berbelanja batik
dengan banyak pilihan motif dan harga bersaing serta batik yang berkualitas.
Jika lapar, haus atau sekadar melepas lelah dapat rehat sejenak di kafe atau
warung-warung yang banyak dijumpai di Laweyan.
Unik
Walaupun jalan-jalan diapit oleh bangunan dan tembok-tembok
yang tinggi layaknya bangunan khas keraton Solo dan Jogja, Laweyan bukanlah
pemukiman bangsawan. Meskipun di sana terdapat banyak kekayaan dan
rumah-rumah penduduk khususnya saudagar batik banyak yang mirip dengan corak
rumah-rumah bangsawan Jawa. Hal tersebut karena penga- ruh perdagangan batik
yang bersinggungan langsung dengan keraton dan para bangsawan.
yang tinggi layaknya bangunan khas keraton Solo dan Jogja, Laweyan bukanlah
pemukiman bangsawan. Meskipun di sana terdapat banyak kekayaan dan
rumah-rumah penduduk khususnya saudagar batik banyak yang mirip dengan corak
rumah-rumah bangsawan Jawa. Hal tersebut karena penga- ruh perdagangan batik
yang bersinggungan langsung dengan keraton dan para bangsawan.
Galeri Laweyan/Mahda |
Pagar-pagar yang tinggi melahirkan gang-gang sempit yang
merupakan ciri khas Laweyan. Selain sebagai keamanan, pagar yang tinggi juga
merupakan salah satu usaha dari pengusaha batik untuk mendapatkan privasi dan
pengakuan sosial. Kemiripan yang lain terlihat dari adanya pendopo, ndalem,
paviliun, pabrik dan halaman rumah yang cukup luas.
merupakan ciri khas Laweyan. Selain sebagai keamanan, pagar yang tinggi juga
merupakan salah satu usaha dari pengusaha batik untuk mendapatkan privasi dan
pengakuan sosial. Kemiripan yang lain terlihat dari adanya pendopo, ndalem,
paviliun, pabrik dan halaman rumah yang cukup luas.
Tidak hanya bercorak keraton, beberapa rumah di Laweyan
juga ada rumah yang berarsitektur Indisch (perpaduan Jawa-Eropa). Tembok
yang tebal, langit-langit yang tinggi serta beranda dengan kursi-kursi sebagai
tempat menghabiskan waktu luang merupakan beberapa ciri dari rumah bergaya Indisch.
Pengunjung juga dapat menemukan beberapa rumah atau show room yang
mempunyai taman yang terdiri atas kolam, air mancur, dan jembatan mini. Sebuah
penataan yang identik dengan arsitektur khas Eropa.
juga ada rumah yang berarsitektur Indisch (perpaduan Jawa-Eropa). Tembok
yang tebal, langit-langit yang tinggi serta beranda dengan kursi-kursi sebagai
tempat menghabiskan waktu luang merupakan beberapa ciri dari rumah bergaya Indisch.
Pengunjung juga dapat menemukan beberapa rumah atau show room yang
mempunyai taman yang terdiri atas kolam, air mancur, dan jembatan mini. Sebuah
penataan yang identik dengan arsitektur khas Eropa.
Kesan eklitik juga dapat ditemui di kampung ini. Sebuah
gaya yang memadukan gaya modern dengan ciri khas tradisional. Kursi klasik
dengan penutup kain berenda, motif bunga, sulur atau tanaman di sudut-sudut
ruangan, serta mini bar terbuat dari kayu nan artistik dan di atasnya dipadu
dengan lampu klasik. Unik, menarik dan layak untuk dinikmati.
gaya yang memadukan gaya modern dengan ciri khas tradisional. Kursi klasik
dengan penutup kain berenda, motif bunga, sulur atau tanaman di sudut-sudut
ruangan, serta mini bar terbuat dari kayu nan artistik dan di atasnya dipadu
dengan lampu klasik. Unik, menarik dan layak untuk dinikmati.
Membatik
Menjemur batik/Mahda |
Rasanya tidak lengkap jika hanya berkunjung dan berbelanja
batik tanpa mengetahui cara pembuatannya. Di Laweyan terdapat toko batik yang
memasarkan batik hasil produk sendiri. Pengunjung diperbolehkan masuk ke dapur
pembuatan batik untuk sekadar melihat-lihat atau bertanya-tanya. Pengunjung
dapat dengan leluasa melihat proses pembuatan batik, dari molani (membuat
pola), nyanthingi (melukis dengan lilin), ngeliri (mewarnai),
dan ngelorot (menghilangkan lilin). Jika ingin mengetahui lebih jauh
bagaimana proses pembuatan batik pengunjung dapat bertanya-tanya dengan
karyawan pembuat batik. Mereka akan dengan ramah menerangkan cara pembuatan
batik, alat-alat yang digunakan, serta proses batik yang tidak hanya sekali
jadi, melainkan membutuhkan proses yang berulang-ulang bergantung pada warna
yang ingin ditampilkan dalam batik tersebut.
batik tanpa mengetahui cara pembuatannya. Di Laweyan terdapat toko batik yang
memasarkan batik hasil produk sendiri. Pengunjung diperbolehkan masuk ke dapur
pembuatan batik untuk sekadar melihat-lihat atau bertanya-tanya. Pengunjung
dapat dengan leluasa melihat proses pembuatan batik, dari molani (membuat
pola), nyanthingi (melukis dengan lilin), ngeliri (mewarnai),
dan ngelorot (menghilangkan lilin). Jika ingin mengetahui lebih jauh
bagaimana proses pembuatan batik pengunjung dapat bertanya-tanya dengan
karyawan pembuat batik. Mereka akan dengan ramah menerangkan cara pembuatan
batik, alat-alat yang digunakan, serta proses batik yang tidak hanya sekali
jadi, melainkan membutuhkan proses yang berulang-ulang bergantung pada warna
yang ingin ditampilkan dalam batik tersebut.
Belum puas hanya dengan melihat pembuatan batik,
pengunjung dapat mencoba merasakan asyiknya membuat batik. Di atas kain 30 x
30 cm pengunjung dapat mengekspresikan diri melalui motif yang diinginkan
dengan media canthing. Selama dua jam pengunjung akan diberi kursus pendek cara
pembuatan batik. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman serta bagaimana
sulitnya membuat batik, dari membuat pola, mencanthing, mewarnai dan
proses-proses selanjutnya yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
pengunjung dapat mencoba merasakan asyiknya membuat batik. Di atas kain 30 x
30 cm pengunjung dapat mengekspresikan diri melalui motif yang diinginkan
dengan media canthing. Selama dua jam pengunjung akan diberi kursus pendek cara
pembuatan batik. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman serta bagaimana
sulitnya membuat batik, dari membuat pola, mencanthing, mewarnai dan
proses-proses selanjutnya yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
Tidak ada salahnya jalan-jalan ke Laweyan, berwisata dan
berbelanja untuk menghilangkan penat setelah mengerjakan tugas-tugas kuliah
atau melupakan sejenak segala rutinitas harian. Selain berwisata pengunjung
juga bisa mendapatkan ilmu bagaimana cara membuat batik. Dapat mengapresiasi
seni batik dan mengerti proses panjang yang penuh ketelitian, sehingga tidak
mengherankan jika harga batik cukup mahal. Sudah sepantasnya sebagai generasi
penerus bangsa, kita bangga akan produk dalam negeri tak terkecuali batik.
berbelanja untuk menghilangkan penat setelah mengerjakan tugas-tugas kuliah
atau melupakan sejenak segala rutinitas harian. Selain berwisata pengunjung
juga bisa mendapatkan ilmu bagaimana cara membuat batik. Dapat mengapresiasi
seni batik dan mengerti proses panjang yang penuh ketelitian, sehingga tidak
mengherankan jika harga batik cukup mahal. Sudah sepantasnya sebagai generasi
penerus bangsa, kita bangga akan produk dalam negeri tak terkecuali batik.