Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Uncategorized

Kontribusi Orang Gila Di Balik Kamus Oxford

Sampul buku The Professor and The Madman

Sebuah adagium kuno mengatakan, “Habent sua fata libelli”, Sebuah buku punya nasibnya sendiri-sendiri. Begitu kurang lebih artinya.

Dan adagium itu menjadi kisah di balik pembuatan Oxford English Dictionary (OED). Sebuah kamus besar Inggris yang punya reputasi mentereng di kalangan akademisi, peneliti, politikus dan sastrawan. Sisi gelap pembuatan OED hadir dari karya Simon Winchester, menjadi buku yang mengupas perjalanan terbitnya OED.

Kisah dimulai ketika para tokoh pemikir sastra di Inggris menghendaki sebuah standar bahasa Inggris didefiniskan dan dipantenkan. Berbekal semangat kesempurnaan, orang-orang perfeksionis nan keras kepala era Victoria merencanakan konsep untuk menyajikan kata-kata bahasa Inggris secara keseluruhan dan kompleks. Konsep ini yang kemudian menjadi bibit bagi kamus bahasa dunia bernama Oxford English Dictionary.

Awal cerita, dalam pembuatan OED tersebut, kepala editor OED, James Murray menyebar brosur yang menjelaskan bahwa tim OED membutuhkan kontributor. Tugas dari kontribusi sendiri adalah membaca, mengutip kata, dan mendefiniskannya. Setelah itu, dikirim ke redaksi OED untuk diproses lebih lanjut.

Kontributor paling aktif adalah Dr. William Chester Minor. Ketika Murray mendatangi alamat rumahnya untuk diundang dalam sebuah perayaan OED, Murray kaget karena mendapati Minor adalah tahanan rumah sakit jiwa. Tak disangka, kontributor nomor satu OED adalah orang gila yang mendekam di sel penjara Broadmoore karena kasus pembunuhan.

Di sinilah, awal persahabatan Murray, sang kepala editor OED dan W.C Minor, orang gila yang menjadi kontributor paling aktif.

Dr. William Chester Minor adalah lulusan kedokteran Yale University. Setelah lulus, ia menjadi personil medis Union Army untuk perang di Wilderness.

Sekembalinya dari Wilderness, Minor mengalami trauma dan skizofrenia parah yang membuatnya berhalusinasi parah untuk terus mempertahankan diri. Minor terjebak dalam kondisi masa silam ketika ia menjadi personil medis di tengah perang. Hal itu mengantarkan ia melakukan pembunuhan kepada George Merret di Lamberth dengan menitiskan pelurunya tepat di kepala sang korban. W.C Minor akhirnya ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara.

Sedangkan Murray adalah orang yang tidak pernah lulus sekolah dasar. Finansial menjadi penyebab utama ia harus keluar dari bangku sekolah. Namun kecintaannya pada filologi dan semangat belajarnya yang tidak pernah putus, menjadikan ia bagian dari anggota Philological Society dan terpilih sebagai kepala editor pembuatan OED.

Simon Winchester, sang penulis buku ini menggambarkan secara menarik perjalanan pembuatan OED dan persahabatan dua tokoh tersebut. Simon secara cerdas menarik benang merah dari sekian banyak literature yang ia kumpulkan. Karirnya di bidang jurnalisme dan literatur, membuat buku ini kaya akan pesan dan gagasan. Riset dan penelitian yang ia lakukan untuk buku ini demikian panjang, sehingga tidak mengherankan jika buku berjudul The Professor and The Madman menjadi buku terbaik yang pernah ia tulis.

Muhammad Irkham A
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Pemilik portalkonseling.com

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *