LINIKAMPUS Blog Jepret Foto Esai Pameran “Akankah Pesisir Utara Tenggelam?” Suarakan Krisis Lingkungan
Beranda Foto Esai Jepret

Pameran “Akankah Pesisir Utara Tenggelam?” Suarakan Krisis Lingkungan

Karya ini merekam potret kehidupan warga Timbulsloko yang beradaptasi dan berjuang hidup berdampingan dengan pasang laut, (Selasa, 19/03/2025) [Magang BP2M/Adiel]

Pameran reflektif bertajuk Akankah Pesisir Utara Tenggelam? menghadirkan beragam karya yang menggambarkan kondisi kritis pesisir utara Jawa. Digelar pada 14–20 Maret 2025 di Tekodeko, Kota Lama, Semarang, acara ini menyoroti isu lingkungan, termasuk ancaman tenggelam akibat penurunan tanah dan eksploitasi tambak yang berlebihan. Sebagai bagian dari program pelatihan Urban Citizenship Academy, pameran ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap krisis ekologi melalui karya-karya yang mencerminkan realitas pesisir yang semakin memprihatinkan.

Karya ini merangkum rentetan kata yang mencerminkan kompleksitas kehidupan dan tantangan yang dihadapi di pesisir utara Jawa, (Selasa, 19/03/2025) [Magang BP2M/Haidar)
Karya ini merangkum rentetan kata yang mencerminkan kompleksitas kehidupan dan tantangan yang dihadapi di pesisir utara Jawa, (Selasa, 18/03/2025) [Magang BP2M/Haidar)
Pameran ini menghadirkan audiobook yang curahan hati dan keluhan masyarakat pesisir utara Jawa, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Vittorio)
Karya berbentuk instalasi dengan potongan-potongan kertas yang digantung, menampilkan kutipan suara nelayan tentang dampak perubahan iklim, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Haidar)

Rendy Manggalaputra dari tim kuratorial pameran berpendapat bahwa pameran menjadi wadah yang mempertemukan penyampaian fakta atau data ilmiah dengan pengemasan yang lebih ekspresif dan mudah dicerna oleh masyarakat atau pengunjung. Pameran ini menampilkan karya seni unik dari Timbulsloko, Tambak Lorok, dan Mangunharjo. Karya-karya tersebut terbuat dari bahan lokal, seperti kerang hijau, jaring, dan sampan, yang menciptakan pengalaman sensorik bagi pengunjung seolah berada di kehidupan nelayan pesisir. Pameran ini mengajak pengunjung merasakan hubungan mendalam antara masyarakat pesisir dan alam, serta memahami tantangan lingkungan yang mereka hadapi.


Patung yang bertajuk “Harapan Petaka” menampilkan tangan yang terperangkap dalam tumpukan kerang hijau, merepresentasikan dampak eksploitasi lingkungan terhadap manusia dan ekosistem pesisir, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Vittorio)
Karya ini menjadi simbol peringatan banjir dengan pecahan kerang dan kain biru menyerupai air, merefleksikan dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan pesisir, Selasa (18/03/2025) [Magang BP2M/Adiel]

Tak hanya memvisualisasikan suasana pesisir melalui patung, simbol, dan data, pameran ini juga menghadirkan realita memukau melalui komik ilustrasi dan fotografi. Pengunjung akan disuguhkan  kontras kehidupan masyarakat pesisir, seperti bangunan yang ditinggalkan karena terancam tenggelam dan masyarakat yang tetap bertahan di rumah mereka. Setiap karya menjadi saksi perjuangan dan adaptasi di tengah perubahan iklim

Karya Ilustrasi komik yang menyajikan sudut pandang masyarakat pesisir tentang kisah kompleks di Mangunharjo, (Selasa, 18/03/25) [ BP2M/Gusti)
Berbagai foto yang menyoroti berbagai aspek kehidupan masyarakat pesisir, mulai dari perubahan lingkungan, adaptasi terhadap bencana, hingga harapan di tengah keterbatasan, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Adiel)

Pameran ini tidak hanya menyajikan karya seni, tetapi juga mengajak pengunjung untuk terlibat secara aktif. Melalui curahan pendapat dan harapan, pengunjung dapat memperdalam pemahaman mereka dan menjadi bagian dari pengalaman pameran yang unik.


Karya ini menggambarkan dilema yang dihadapi warga Mangunharjo akibat perubahan iklim, antara bertahan atau mencari kehidupan yang lebih aman, (Selasa, 18/03/25) [ BP2M/Gusti)
Karya “Batas manusia” yang menunjukan harapan masyarakat untuk Pesisir Utara Jawa untuk ke depannya, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Haidar)
Kurva persebaran pengunjung pada peta menggambarkan bagaimana mereka merespons perubahan iklim, mencerminkan keterkaitan berbagai aspek kehidupan pesisir, (Selasa, 18/03/25) [Magang BP2M/Vittorio)

Reporter: BP2M/Gusti, Magang BP2M/Vittorio, Magang BP2M/Haidar, Magang BP2M/Adiel, Magang BP2M/Retno

Penulis: BP2M/Gusti, Magang BP2M/Haidar

Editor: Anastasia Retno

Exit mobile version