“Alam bukan subjek eksplorasi yang dapat dinikmati manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya. Alam adalah sahabat dan keluarga manusia yang semestinya dilindungi. Bukanlah hal yang bijak, jika terus menerus yang dilakukan adalah mengeruk hasil alam tanpa memikirkan jangka panjang, dan apatis terhadap kerusakannya.” Dharmawati Utomo berbagi cerita di hadapan banyak mahasiswa (28/11) [Doc.Nida] Hal tersebut
Penampilan peserta lomba tari HIMA PG PAUD (27/11) [Doc.BP2M] Matahari begitu terik siang itu. Suara musik terdengar dari kejauhan. Sumber suara itu berasal dari lapangan depan gedung A2 FIP. Beberapa mahasiswi terlihat melenggak-lenggokkan tubuhnya mengikuti alunan musik. Puluhan mahasiswa lainnya bersorak-sorai menyemangati kelompok yang sedang mengikuti lomba cipta senam dan tari untuk anak usia dini
Divisi Forinjuk Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unnes, mengadakan kunjungan ke Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BP2M) Unnes guna belajar mengenai keredaksian dan pembuatan buletin, Jumat (27/11). “Kami akan memulai membuat bueltin, jadi perlu banyak bimibingan tentang teknis dalam pembuatannya,” ungkap Adelia salah satu anggota Kopma Unnes (27/11) . Buletin yang akan dibuat mengenai koperasi yang ada di Indonesia.
Penampilan Tipe-X di Unnes Inaugurasi 2015 (26/11) [Doc. BP2M] “Beginilah musik SKA, musik yang dapat membangkitkan semangat hidup,” tutur Tresno Riadi, Vocalis band Tipe-X Kamis (26/11) Forum UKM Unnes hadirkan band Tipe-X dalam acara Unnes Inagurasi 2015. Tipe-X yang membawakan genre musik SKA, tetap konsisten sejak kemunculannya di dunia musik. Musik SKA yang lahir di
Stand Penggalangan Dana saat Unnes Inaugurasi 2015 (26/11) [Doc.BP2M] Konservasi moral diwujudkan dalam sebuah aksi sosial lewat penggalangan dana yang dilakukan saat Unnes Inaugurasi 2015. Kamis (26/11) Forum UKM Unnes menyelenggarakan penggalangan dana “Dari Kita Untuk Negeri“ bersamaan dengan penyelenggaraan Inaugurasi 2015. Dana yang diperoleh selanjutnya diberikan ke Panti Asuhan Al-Idrish Gunungpati, Semarang. Penggalangan dana
Siapa yang menyangka, ketika rezim otoriter telah runtuh, pers mahasiswa (persma) juga kehilangan musuh. Tidak ada lagi kesatuan isu yang bisa diperjuangkan bersama sebagai sesama pegiat persma. Pemberitaan yang tajam, kritis dan independen telah dianggap a historik. Sementara menyelenggarakan penerbitan sebagai bagian dari pendidikan publik – khususnya mahasiswa – untuk bersikap rasional dan melakukan penerbitan